Berobat ke 'Klinik Alternatif' Kok Mahal Banget?

Posted by Unknown on Monday, August 13, 2012

Anda mungkin pernah melihat iklan seperti ini di televisi. Seseorang dengan wajah murung dan kata-kata lesu bercerita tentang penyakit yang pernah dideritanya.

Beberapa detik kemudian, wajahnya semringah, senyum mengembang, tangan mengepal ke udara, dan ia berkata dengan semangat: "Kini saya sembuh, berkat…."

Sang bintang iklan kemudian menyebut nama sebuah klinik pengobatan tradisional Tionghoa. Kesaksian ini diikuti oleh orang-orang lain dengan penyakit beragam, dari wasir sampai kanker.

Meskipun dibuat amat sederhana, iklan itu lumayan berhasil. Ada sejumlah pasien yang datang karena testimoni para mantan pasien.


Mengutip laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2012, Tira Regina, 30 tahun, adalah salah satu pasiennya. Penderita wasir ini mendatangi sebuah klinik sinse (tabib Cina) di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, karena ingin membuktikan kehebatan mereka seperti yang diiklankan di televisi atau media cetak.

Ia ditemui langsung oleh seorang sinse asli dari Cina. Tabib itu tak bisa berbahasa Inggris atau Indonesia. Karena itu, ada seorang penerjemah.

Setelah tanya ini dan itu, memeriksa denyut nadi, memelototi kedua bola mata dan lidah, ia kemudian memberi Tira obat herbal. Untuk bisa sembuh total, Tira harus menebus paket herbal lengkap seharga Rp 9 sampai 12 juta.

Semua orang tahu, biaya berobat di Indonesia tidak murah. Namun harga yang diberikan sinse itu fantastis. Jauh lebih mahal daripada mengobati sakit yang sama ke dokter. "Waduh, saya kira ambeien tidak semahal itu," ujar Tira.

Karena Tira hanya membawa Rp 500 ribu, sinse membuat resep untuk tiga hari. Dengan paket mini seperti itu, jaminan sembuh seperti di iklan-iklan tampaknya tak akan terpenuhi.

Soal mahalnya ongkos berobat ke sinse itu tidak hanya dikeluhkan pasien, tapi juga oleh ahli pengobatan tradisional Cina yang sudah lama berpraktek.

"Seharusnya harga yang diberikan itu manusiawi karena Tuhan memberi ilmu untuk menolong orang, bukan untuk tujuan komersial," ujar Cim An, ahli pengobatan tradisional Tionghoa yang sudah 32 tahun membuka praktek.

Meskipun demikian, ia tidak memungkiri, harga beberapa jenis obat herbal sangat mahal. Salah satunya adalah tung cung xiao cao untuk penyakit paru-paru. Harganya sekitar Rp 10 juta per 30 gram.

Mahal karena cara memperolehnya memang susah. Hanya berada di beberapa wilayah pegunungan Tibet dan hanya dapat diolah di dua musim. "Di musim dingin, tung cung xiao cao berbentuk ulat tanaman, sedangkan di musim panas berbentuk rerumputan," ujar sinse yang tidak beriklan ini.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment