Mencegah Cacar Air pada Anak

Posted by Unknown on Friday, November 25, 2011

Meskipun kelihatannya hal yang sepele, namun bila penyakit cacar air dibiarkan saja tidak segera ditangani, dapat menyebabkan penyakit lain yang lebih kompleks dan berbahaya.
Selain menjaga kebersihan, pemberian vaksinasi cacar pada balita juga bisa menghindarkan si kecil terkena cacar air.
Sekilas Tentang Cacar Air.
Cacar air adalah penyakit akut, menular akibat infeksi virus cacar air.
Penyakit ini berbeda dengan cacar yang kini dinyatakan telah terbasmi dari muka bumi ini. Cacar air pada umumnya hanya diderita oleh anak kecil, namun di beberapa negara tropis seperti Indonesia ternyata penyakit ini juga menghinggapi para remaja dan dewasa.

Penyebab Cacar Air.
Penyakit ini disebabkan oleh virus varisela atau disebut juga dengan Varicella Zooster (Virus V-Z).
Virus ini bisa ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita dan cairan selaput lendir serta dapat menyebabkan herpes Zoster.
Yang jelas, seseorang akan mudah terserang virus jika daya tahan tubunya melemah.

Gejala Cacar Air.
Penularan cacar air lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah.
Penderita dapat menularkan penyakit ini dalam tempo 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai 7 hari kemudian. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 11 hingga 12 hari.

Karena sangat mudah menular, maka penderita harus diisolasi sampai benar-benar sembuh.
Secara umum, seluruh penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain kalau terjadi sentuhan.
Tidak semua orang mengetahui apakah dirinya pernah menderita cacar air atau belum.

Gejalanya antara lain adalah:
1. Mirip demam biasa yang beberapa hari sembuh dengan sendirinya.
2. Dalam tempo 24 jam sebelum timbul gejal di kulit, penderita mengalami panas, lemah dan rasa malas.
3. Tidak memiliki nafsu makan.
4. Terkadang disertai kemerahan pada kulit seperti biang keringat.

Pencegahan Agar tidak Menular ke Orang Lain:
1. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi dari anak atau orang dewasa lain yang sehat hingga benjolan berisi cairan di kulit mengelupas dan kering.
2. Pakaian, handuk, piring dan peralatan lain milik penderita harus dipisahkan dan dibersihkan secara tersendiri.
3. Vaksinasi cacar air sejak dini.
Anjuran Vaksinasi.
Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun globulin (ZIF) atau dengan Varicella-zoster imun Globulin (VZIG).
Pada anak sehat antara 1 hingga 12 tahun diberikan satu kali, dan satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 hingga 80 persen. Setelah itu, diberikan sekali lagi pada saat dewasa.
Kekebalan yang didapat mampu bertahan hingga 10 tahun.

Pemberian antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air dengan komplikasi yang berat. Misalnya saja adalah cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Pemberian anti virus harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin cacar air setelah anak berumur 5 tahun dan tidak diperlukan vaksinasi ulang. Namun, dengan pertimbangan tertentu vaksin cacar air bisa diberikan setelah umur 1 tahun.

Merawat Luka Bekas Cacar Air.
Setelah cacar air sembuh, maka luka bekas cacar air tadi terlihat seperti luka terkena goresan berbentuk bulat. Luka tersebut berpotensi menimbulkan bekas dan tidak. Untuk menghindari timbulnya bekas luka, maka biarkan saja darah kering tersebut mengelupas secara alami dan hindari untuk digaruk.

Bagi luka yang infeksi dan bernanah, segera lakukan perawatan seperti merawat luka sayat. Misalnya saja dengan memberi obat merah dan kalau perlu gunakan perban agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
Bilamana terdapat infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.

Penderita dianjurkan mandi, mengganti baju dan seprai setiap hari.
Kesembuhan akan semakin cepat tercapai bila keadaan umum anak dijaga agar tetap baik. Oleh karena itu, kulaitas dan kuantitas makanan bagi anak perlu dijaga.
Jika daya tahan terus meningklat, maka proses penyembuhan akan berjalan lebih cepat.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment